Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

KLHK Kolaborasi Antar Sektor Industri: Langkah Konkrit Nasional Pemkab Jombang Sebagai Percontohan Dalam Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3

Thursday, April 24, 2025 | April 24, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-25T16:16:36Z

 


JOMBANG - POPULARITAS NEWS | Dalam upaya mempercepat penyelesaian permasalahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) khususnya slag aluminium di Kabupaten Jombang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 dan Non B3 menggelar rapat koordinasi strategis pada Rabu, 23 April 2025.


Rapat yang berlangsung di Jombang ini dipimpin langsung oleh Direktur Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 dan Non B3, Vinda Damayanti Anjar, S.Si, M.Sc. 


Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan utama, antara lain PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk, PT. Solusi Bangun Indonesia, Tbk, PT. Nusantara Power, serta perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Jombang.


Agenda utama dari rapat ini adalah mendorong kolaborasi antarsektor dalam pengelolaan dan pemanfaatan slag aluminium, salah satu jenis limbah B3 yang dihasilkan dari industri pengolahan aluminium. Fokus pertemuan adalah mencari solusi terpadu dan berkelanjutan agar limbah tersebut dapat ditangani secara aman, efektif, serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan industri.


Selain KLHK sebagai inisiator, pihak industri besar turut diundang untuk menjajaki kemungkinan penggunaan slag aluminium sebagai bahan baku alternatif, khususnya dalam industri semen dan energi. Perwakilan OPD dari Kabupaten Jombang juga berperan penting dalam menyelaraskan kebijakan daerah dengan kebijakan nasional.


Slag aluminium merupakan limbah B3 yang memerlukan penanganan khusus karena berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Kabupaten Jombang menjadi salah satu daerah dengan tingkat produksi slag yang cukup tinggi, sehingga dibutuhkan intervensi langsung dari pemerintah pusat guna menghindari dampak lingkungan yang lebih luas.


Rapat koordinasi berlangsung pada Rabu, 23 April 2025 di Kabupaten Jombang. Lokasi dipilih karena menjadi episentrum dari persoalan pengelolaan slag aluminium yang selama ini belum tertangani secara optimal.


Melalui rapat ini, diusulkan beberapa langkah konkrit, di antaranya: penguatan regulasi lokal, mendorong pemanfaatan slag sebagai bahan substitusi di industri semen, peningkatan kapasitas teknologi pengolahan, serta pembentukan tim kerja lintas sektor. PT. Semen Indonesia dan PT. Solusi Bangun Indonesia mengisyaratkan kesiapan mereka untuk mengkaji penggunaan slag aluminium sebagai bahan campuran konstruksi yang ramah lingkungan.


"Solusi Slag Aluminium dari Jombang untuk Indonesia" menjadi tagline dari upaya kolektif ini, menandai semangat baru bahwa limbah pun dapat menjadi sumber daya apabila dikelola dengan baik dan melibatkan semua pihak.


Dengan langkah ini, pemerintah berharap Kabupaten Jombang bisa menjadi contoh nasional dalam pengelolaan limbah B3 yang inovatif, kolaboratif, dan berkelanjutan.(Zfn).

×
Berita Terbaru Update