Popularitas News - DPC lembaga swadaya masyarakat (LSM) Triga Nusantara Indonesia dalam waktu dekat akan menyurati Dinas Perkimta Provinsi Lampung terkait proyek pekerjaan pembangunan/peningkatan jalan lingkungan Tiyuh Candra Mukti, kecamatan Tulangbawang tengah (TBT) kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Lampung terkait pekerjaan tidak sesuai spesifikasi. Minggu 7/12/2024
Rismadi salah seorang warga Tiyuh Candra Mukti RT.15 mengugkapkan bahwa dirinya ikut mengawasi pekerjaan tersebut. "Ya mas saya dari pagi tadi lihat yang kerja memanaskan aspal, kebetulan hari ini saya tidak bekerja di indo lampung, aspal yang mereka panaskan jumlahnya empat drum tapi yang satunya kosong, dan penyiraman aspalnya baru satu kali, saya dari tadi sebelum pembakaran," kata dia
Lebih lanjut Rismadi berharap pekerjaan tersebut semaksimal mungkin sehingga kualitas jalan bisa bertahan lama.
"kami warga disini berharap supaya jalan nya awet, dan sesuai dengan rap mereka," harapnya
Masdar ketua DPC LSM Triga Nusantara mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan menyurati Dinas Perkimta Provinsi Lampung.
" Ya dalam waktu dekat ini kami dari lembaga akan menyurati dinas prkimta provinsi terkait pekerjaan jalan yang di kerjakan oleh CV. Selvira Makmur. Dan kami akan minta kepada dinas terkait untuk segera turun mengkroscek pekerjaan, kami juga akan minta Audit dan Blek Lis CV tersebut." Kata Masdar
Lanjutnya "Apa bila dalam waktu dekat pihak Dinas terkait tidak mengindahkan surat dari kami maka kami akan menindaklnjut ke APH karena menurut saya kerjaan itu tidak sesuai setandar, seharusnya batu yang mereka pakai ukuran 35, tapi pakta di lapangan kita lihat sendiri mereka memakai batu ukuran 23. Kemudian di Gilas vibro mini ukuran 4,6 kemudian mereka menggunakan batu ukuran 1.2 lalu di siram aspal." Ujarnya
Masdar mengatakan pekerjaan tersebut diduga terkesan asal jadi minim pengawas dari pihak CV.
" Pak Paimin Kepala rombongan kemarin mengatakan jumlah aspal yang digunakan 10 drum, tapi paktanya cuma 5 drum, kami lihat juga selama dua hari pekerjaan di dikerjakan tidak terlihat adanya konsultan pengawas yang berada di lokasi. Pekerja juga tidak ada yang menggunakan atribut keselamatan kerja seperti helm dan rompi." Imbuhnya (jau)