-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Atlet Nasional Berpartisipasi, Sulawesi Utara Gigit Jari, Dana Pembinaan tak Terbayarkan

Monday, December 30, 2024 | December 30, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-30T11:37:35Z


Popularitas News -
Pelaksanaan kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang dilaksanakan setiap tahun kini menjadi perhatian publik dikarenakan dana pembinaan atlet berprestasi dalam rangka event kegiatan nasional untuk mencari bibit atlet berprestasi di Provinsi Sulawesi Utara sampai saat ini belum dibayar oleh PJU Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulawesi Utara untuk tahun anggaran 2024 dan sementara sudah tutup anggaran.



Atlet-atlet berprestasi dipaksa gigit jari akibat ulah oknum PJU Dikda Sulawesi Utara, Senin (30/12).


Ada lima cabang olahraga yang dipertandingan di event nasional O2SN, yaitu cabang olahraga karate, silat, bulu tangkis, renang, dan atletik. Kelima cabor ini memiliki resiko tinggi untuk para atlet yang bisa sewaktu-waktu memakan korban apabila atlet yang tidak punya skill/berpengalaman, oleh karena itu setiap tahun apabila setelah pelaksanaan kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional tersebut selesai, dana pembinaan atlet layaknya sudah dibayarkan, namun patut disayang untuk di tahun 2024 dana pembinaan atlet berprestasi ini belum dibayar dan diduga “dimainkan” oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.



Dari kelima cabor tersebut yang paling berbahaya saat bertanding adalah cabor karate dan silat, di mana atlet yang bertanding kontak fisik saat di atas matras pertandingan.


Adapun dana pembinaan untuk setiap cabor, dana pembinaan untuk Juara 1 Rp. 2.000.000, Juara 2 Rp. 1.750.000, dan Juara 3. Rp. 1.500.000. Sementara bukan rahasia publik jika di daerah provinsi lain di NKRI sudah dibayarkan kepada atlet berprestasi yang juara.


Saat wartawan mencoba mengkonfirmasi pada PJU Kepala Dinas Dikda Provinsi Sulawesi Utara lewat pesan WhatsApp di nomor 0812.4301.xxx, namun Kadis Dikda Sulawesi Utara bungkam seribu bahasa.



Ketua RAKO Sulawesi Utara pun angkat bicara soal ini. “Kami berharap Ibu Kadis Dikda dapat segera menyelesaikan kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya. Jangan memberikan kesan yang kurang baik terhadap para atlet yang sudah dengan giat berlatih demi mengharumkan nama baik daerah tetapi pemerintah tak melaksanakan kewajibannya. Intinya Kadis dan jajarannya segera bayar sebelum kami laporkan hal ini keatas,” tegasnya

×
Berita Terbaru Update