Medan - Debat Publik Kedua Calon Gubernur dan wakil Gubernur Sumatera Utara yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara ( KPU Sumut ) pada hari Rabu, 6/11/2024 di hotel Santika Premiere Jl. Kapten Maulana Lubis No.7, Petisah Tengah, Kec. Medan Petisah, Kota Medan berakhir ricuh. Keriuhan ini sudah terjadi sejak masih di dalam arena debat saat para paslon sedang berdebat di dalam arena debat.
Tak selesai disitu, setelah debat berakhir para pendukung paslon pun terus saling balas yel yel dan sindiran diluar arena debat bahkan sampai saling lempar hingga harus mengenai kandidat calon gubernur.
Hal ini mendapat kan sorotan dari publik perihal standar keamanan yang diterapkan oleh pihak aparat keamanan Salah satunya dari Lembaga Pemantau Pemilu Prodewa, Prodewa menyayangkan kejadian ini
"Kita sangat menyayangkan ini terjadi, Pihak aparat Keamanan harusnya bisa membaca keadaan debatpemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur karena memang ini kan head to head jadi sangat rentan terjadinya gesekan antar pendukung kedua Calon. Jadi Kepolisian harus bisa melihat situasi ini sehingga bisa melakukan upaya pencegahan kemungkinan terjadinya gesekan " ujar Rozi Panjaitan ke awak media.
Direktur Eksekutif Wilayah Prodewa Sumut itu pun mempertanyakan standar pengamanan oleh aparat kepolisian
" Kita mempertanyakan prihal kurang ketatnya kepolisian dalam standar pengamanan kepada para kandidat calon gubernur dan wakil gubernur, harusnya pengamanannya sangat ketat bahkan hingga berlapis lapis, sehingga keamanan para paslon bisa terjamin, kericuhan ini terjadi dikarenakan kurang ketatnya standar pengamanan dari kepolisian sehingga bisa para paslon terkena lemparan" terangnya.
Beliau berharap agar Kepolisian mengevaluasi untuk debat selanjutnya."Saya harap Aparat Kepolisian bisa mengevaluasi kejadian ini sehingga untuk debat selanjutnya kejadian seperti tidak terulang lagi, tutupnya. (Abd Halim)