Iklan

Semangat Boru Hutabarat Menjadikan Perempuan Batak Sebagai Pemimpin akan di Mulai Dari Tapanuli Utara Satika Taput 1

POPULARITAS NEWS
Tuesday, September 17, 2024, September 17, 2024 WIB Last Updated 2024-09-17T06:23:55Z


Sumut

Bicara tentang Pilkada Taput Tahun 2024 ternyata didalamnya terkandung beberapa sisi2 menarik untuk diperbincangkan, hal yang lebih menarik untuk diperbincangkan tentang kehadiran dari kaum perempuan bernama Satika Simamora (Si Boru Toba), dari segi pengalaman Satika Simamora tergolong cukup berpengalaman setelah 10 tahun Ketua Tim PKK,Bunda PAUD,Ketua Dekranasda Taput dan sudah sering berkunjung ke Dusun dan Desa ,bahkan menginap di rumah warga. 


Selaku orang terdekat suaminya (Nikson Nababan) tentu ilmu dan pengalaman di bidang pemerintahan, pembangunan infra struktur dan bidang sosial kemasyarakatan tentu sudah di transformasikan kepada Satika Simamora selaku isteri dari Bupati Nikson Nababan. 


Setelah 79 tahun kemerdekaan Indonesia, baru kali pertama calon Bupati dari kaum perempuan di tanah Batak dan belum tentu 100 tahun lagi Kabupaten Tapanuli Utara memiliki figur yang multi talenta seperti dimiliki Satika Simamora. 


Selain sudah punya pengalaman di bidang pemerintahan, orangnya cantik,pengasih, dan penyayang. Sudah cukup banyak orang yang sakit dan orang susah dibantunya. Pelajar yang berprestasi juga tidak luput dibantunya. Satika Simamora merasa berbahagia jika dapat membantu masyarakat. Hal itulah yang mendasari Satika Simamora sering bicara bahwa dirinya sudah memahami apa yang dibutuhkan masyarakat. 


Sisi menarik lainnya dari Pilkada Taput yakni adanya kisah/sejarah di Tanah Batak yang hampir terlupakan. Ternyata pejuang kesetaraan di Tanah Batak adalah boru Hutabarat. 


Pejuang tersebut bernama Julia boru Hutabarat lahir tahun 1916, anak ke-tiga dari pasangan Renatus Hutabarat (1875-1967) dan Marselina boru Tobing-Sumuntul (1886-1968). Ibunya adalah istri kedua dari Renatus Hutabarat, setelah istri pertamanya, boru Tobing-Sumuntul meninggal dunia. 


Pada tahun 1950-an, Julia menjabat sebagai ketua umum PWKI (Persatuan Wanita Kristen Indonesia), dan aktif menulis di majalah Melati, majalah terbitan PWKI. 


Saat menjabat ketua umum PWKI inilah, Julia Hutabarat masuk keluar kampung membangun kesadaran untuk kesetaraan di antara lelaki dan perempuan. 


Pada tahun 1950-an, Julia Hutabarat pernah menulis “Lagi-lagi Anak Perempuan” (Wieder nur ein Mädchen), tulisan ini dimuat di majalah Melati. 


Salah satu inti dari perjuangan Julia Hutabarat adalah mengenai nasib buruk yang menimpa banyak perempuan Batak apabila tidak punya anak laki-laki. “


Seorang ibu tidak ada artinya kalau tidak ada anak laki-laki

Selain memberikan banyak otoktirik mengenai kedudukan perempuan yang tidak setara di adat Batak,Julia Hutabarat juga memberikan pandangannya mengenai sikap perempuan yang juga masih timpang di dalam gereja.  


Hingga pernah suatu ketika, Julia dan PWKI mengirimkan sepucuk surat terbuka kepada pucuk pimpinan HKBP pada waktu itu, yang meminta agar PWKI diijinkan untuk menghadiri Sinode Godang tahun 1952.



Julia Hutabarat dalam Sinode Godang tersebut mengatakan perlunya Sinode Godang ini untuk menyetujui terbentuknya sebuah perkumpulan ibu-ibu HKBP dalam satu organisasi. Dan di luar dugaan usul itu pun diterima dengan baik pada Sinode Godang berikutnya, tahun 1954. Hal ini terlihat dengan diresmikannya Seksi Wanita HKBP.


Selanjutnya, pada tahun 1955 berdirilah Sekolah Guru Puteri (SGP) di Sipoholon Tarutung yang memang dikhususkan untuk melatih pemimpin pemimpin wanita Toba.

Tahun 2024 ini, perjuangan gigih dari Julia Hutabarat akan menunjukkan hasilnya dengan terpilihnya Satika Simamora menjadi Bupati Tapanuli Utara.


Untuk merealisasikan Satika Simamora menjadi Bupati Taput, itu tidak terlepas dari semangat dan dukungan marga/ boru Hutabarat mengingat wakilnya juga bermarga Hutabarat yakni Sarlandy Hutabarat seorang birokrat Tulen yang sarat akan pengalaman dimulai dari Sekretaris Daerah hingga menjadi Wakil Bupati di Tapanuli Utara, tidak akan sia sia-sia doa dan perjuangan dari Bunda Julia Hutabarat pejuang kesetaraan perempuan di Indonesia dan Tapanuli Utara khususnya.


Ss

Komentar

Tampilkan

  • Semangat Boru Hutabarat Menjadikan Perempuan Batak Sebagai Pemimpin akan di Mulai Dari Tapanuli Utara Satika Taput 1
  • 0

Terkini