-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mengulik Peran Perjuangan Masa Kepemimpinan Nikson Nababan Dibalik Berdirinya Bandara Internasional Silangit Satika-Sarlandy Cerminan Lanjutan Nikson Nababan Taput Hebat Berkelanjutan

Monday, September 16, 2024 | September 16, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-16T07:50:18Z


Sumut

Sebagaimana kita tahu bahwa Bandara Silangit telah berstatus bandara Internasional yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tahun 2017 silam. Potensi yang ada di wilayah Tapanuli Raya akan lebih mudah diakses, terkhusus akses Pariwisata Danau Toba. Bandara Silangit menjadi seperti sekarang ini adalah buah dari keikhlasan kita bersama yang bergandengan tangan untuk menyumbangkan sesuatu bagi Indonesia.


Banyak kabar simpang siur tentang inisiator pengembangan bandara ini, ada yang bilang Pak Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang paling berjasa, ada yang bilang karena Pak Jokowi, ada pula yang mengatakan Pak Nikson Nababan tidak punya andil sama sekali alias numpang tenar.


Maka menurutku kabar yang demikian tidak perlu dihiraukan, sebab untuk pengembangan bandara tersebut hampir semua lini di negara ini punya andil. Mulai dari Pemiliik lahan, Pemerintahan desa, Bupati, Gubernur, Menteri, hingga Presiden dan banyak pihak lainnya memberikan kontribusi demi terwujudnya Bandara Internasional Silangit yang kita dapat nikmati saat ini.


Lalu apa peran Pak Nikson untuk bandara peninggalan masa penjajahan Jepang ini?

Pada bulan September 2014 anggaran pengembangan bandara yang awalnya dibangun dengan panjang 900 meter ini dihilangkan bahkan akan dikembalikan kepada Kementrian Perhubungan untuk dijadikan bandara dengan predikat perintis. Gerah dengan kondisi tersebut Nikson menggaet Sucofindo dan ITB untuk memberikan hasil analisa kelaiakan bandara ini, selajutnya Nikson harus menuruti permintaan Garuda Indonesia untuk mempersiapkan landasan agar bisa dimasuki pesawat berbadan lebar. 


Nikson mengumpulkan/menyewa 20 alat berat (eskavator) untuk membentuk landasan yang dibiayai menggunakan uang operasionalnya sendiri. Setelah itu dia harus berhadapan dengan DPRD Taput untuk memberikan persetujuan subsidi Lock Sheet (membayar jumlah minimum penumpang) yang disyaratkan Garuda. Setelah diskusi alot, akhirnya DPRD memberikan restu. Adapula proses pembebasan lahan yang mesti dihadapi untuk menjadi milik Pemkab yang disewakan ke Angkasa Pura II.


Seperti yang diharapkan, semangat dan kerja keras akhirnya berbuah manis, saat ini jumlah armada yang melayani penerbangan terus bertambah, selain Garuda Indonesia ada penerbangan domestik dengan City Link, Sriwijaya Air, Wing Air dan Batik Air. Sedangkan penerbangan internasional dilayani oleh Garuda Indonesia untuk rute Silangit-Singapura.


Menurutku, apa yang telah dilakukan oleh Nikson Nababan adalah contoh dari pengorbanan dan kerja keras. Dimana saking serius memperjuangkan bandara tersebut beliau sampai-sampai harus standby di lokasi proyek hingga malam hari untuk memastikan pekerjaan pembentukan landasan dapat kelar dengan tenggat waktu yang hanya 2 minggu saja. Tenaga, pikiran dan finansial dikorbankan untuk diberikan pada bangsanya.


Bandara Silangit bukan satu-satunya bandara di sekitar Danau Toba, ada bandara Sibisa (Kab . Tobasa) yang boleh jadi lebih dilirik untuk dibangun, namun kegigihan yang ditunjukkan dan pemahaman akan core econmy dari Pariwisata Danau Toba, Pak Nikson telah mau menjadi motor penggerak pengembangan Bandara Silangit dengan menebas tuntas tantangan-tantangan yang ada.


Lewat Bandara Silangit ini, Masyarakat, Bupati Nikson Nababan, Menteri dan Presiden Joko Widodo telah menyiapkan sesuatu yang menjadi warisan bagi generasi masa akan datang.


Jadi betullah yang selalu dikatakan Pak Nikson: "Berkarya Nyata, Bukan Berkarya Kata". Selain terus bekerja dan berfikir keras kita harus menghindari sikap bersungut-sungut. Ya benar, bersungut-sungut tidak merubah apa-apa, melainkan harus melalui kerja keras.


Sumber data: Majalah Halo Indonesia edisi Nov 2017

Foto: Bupati Nikson Nababan saat menyambut Presiden Joko Widodo di Bandara Silangit beberapa waktu lalu.


Perlu di ingat dan bahwa pembangunan bandara Silangit tidak semulus dan semudah membeli tiket pesawat Silangit jakarta sekarang 


Ada kerja keras,perasaan keringat, kesabaran dan emosional yg sangat terkontrol juga kerendahan hati dan pastinya selalu didorong akan an holong untuk rakyat Tapanuli raya 


Mengingat kepentingan para orang-orang yg menginginkan bergesernya atau pembagian fungsi bandara Silangit Internasional airport ke Daerah Toba yaitu Sibisa


Opung Luhut ada dibalik keinginan itu

Seperti nyaris ngotot untuk memindahkan fungsi sebagian besar bandara Silangit ke Sibisa yg diinginkan opung Luhut Bandara Sibisa menjadi bandara Internasional dan Silangit melayani lokal tertentu saja 


Dialog dan diskusi bersitegang dan alot dipihak Bupati Nikson dan Luhut itu terjadi untuk kepentingan kedua belah pihak


Dipihak Luhut Sibisa utk Toba dan wisata dari luar negeri dan itu ada dilahan yg opung Luhut miliki

Dipihak Bupati Nikson itu untuk kepentingan Rakyat Tapanuli Raya untuk kesejahteraan rakyat Tapanuli Raya 


Perjuangan itu bisa kita nikmati sekarang

Jas Merah

Jangan melupakan sejarah

Satika-Sarlandy Cerminan kepemimpinan Nikson Nababan

"Hu Ha Holongi Do Ho"


Ss

×
Berita Terbaru Update