Sumbar - Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Hidayat mengatakan, keberagaman budaya akan menjadi perekat kehidupan berbangsa. Harmonisasi dan interaksi lintas suku dan etnis bisa menjadi fenomena Sosial dan menguatkan potensi budaya daerah.
“Fenomena budaya hari ini, dimana Generasi Y (milenial 1981-1996), Generasi Z (1997-2012) dan Generasi Alpha (lahir setelah Generasi Z) mulai tidak akrab dengan Bahasa Daerah, Kesenian Daerah, Adat Istiadat dan Sejarah Daerah, Permainan Rakyat, Olahraga Tradisional, Tradisi Lisan, Pakaian Daerah,” ujar Hidayat sebagai Keynote Speaker di ruang Bamus DPRD Provinsi Sumbar, Senin, 3 Juni 2024.
Menurut Hidayat, Isu krusial di dunia pendidikan Sumbar saat ini yaitu muatan lokal kurikulum kesatuan pendidikan formal, apresiasi kepada lembaga dan pelaku seni budaya, pembentukan dewan kebudayaan daerah dan Anggaran 2 persen untuk pemajuan kebudayaan dari APBD setiap tahun.
“Kita menimbang dengan berlandaskan adat basandi syarak,syarak basandi kitabullah dan keberagaman budaya di Sumatera Barat sebagai penanda identitas dan bagian integral dari budaya Nasional,” ujar Hidayat
Tema pertemuan “Mengobati dan Merawat Nilai nilai Kebudayaan Daerah Melawan Bangga Budaya Asing” berdasarkan rancangan peraturan daerah provinsi Sumatera Barat tentang pemajuan kebudayaan daerah, pelestarian cagar budaya dan pengelolaan museum yang merupakan Perda Inisiatif DPRD Provinsi Sumatera Barat. (ms/*/ald)