Karang Intan, – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan kedatangan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalimantan Selatan, Taufiqqurakhman, Kamis (25/4). Kunjungan pimpinan tertinggi Kanwil Kemenkumham Kalimantan Selatan tersebut untuk melihat lebih dekat berbagai program kemandirian yang dilangsungkan Lapas Narkotika Karang Intan, dan dirinya mengapresiasi atas pelaksanaan berbagai program yang diselenggarakan bagi warga binaan itu.
“Kita mengapresiasi pekerjaan yang dilakukan Lapas Narkotika Karang Intan, di mana program pembinaan berjalan dengan baik. Pada kesempatan ini kita juga terus memberikan penguatan untuk mendorong kualitas pelayanan dan pembinaan di Lapas Narkotika Karang Intan agar semakin meningkat dan berkualitas,” ujar Kakanwil, usai melihat langsung berbagai program kemandirian Lapas di Sarana Asimilasi dan Edukasi.
Dirinya yang hadir selepas kegiatan tabur bunga dalam rangka Hari Bakti Pemasyarakatan ke-60 itu mengakui bahwa program kemandirian merupakan sarana yang efektif untuk meningkatkan keterampilan pribadi bagi warga binaan. Hasil akhir diharapkan dapat menjadi modal bagi mereka saat kembali ke masyarakat nantinya.
Sementara itu, Kepala Lapas Narkotika Karang Intan, Wahyu Susetyo, didampingi strukturalnya saat sambut Kakanwil dan jajarannya menegaskan komitmen Lapas Narkotika Karang Intan untuk senantiasa melaksanakan program pembinaan sebaik-baiknya agar memberi manfaat dan dampak luas, baik bagi warga binaan, masyarakat, dan organisasi.
“Lapas Narkotika Karang Intan melaksanakan fungsi Pemasyarakatan, membina warga binaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bernilai sehingga tercapainya tujuan reintegrasi sosial yang diharapkan mampu memulihkan hubungan hidup, kehidupan, dan penghidupan mereka. Selain itu, kita juga berkomitmen untuk selalu melakukan yang terbaik demi kebermanfaatan yang lebih luas,” tandasn3qya.
Sebagai informasi, Lapas Narkotika Karang Intan menyelenggarakan berbagai program kemandirian untuk Warga Binaan antara lain perikanan, perkebunan, peternakan, pembuatan kain sasirangan, dan lainnya. Semua itu dilakukan untuk membekali keterampilan bagi Warga Binaan sebagai modal sebelum mereka kembali ke masyarakat nanti.(wardani)